REVIEW ARTIKEL
Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. I, No.3, Desember 2004, 117 - 135
PETUNJUK PELAKSANAAN VALIDASI METODE DAN CARA PERHITUNGANNYA ABSTRACT Each analysis method by some reason, must be validated. The parameters areselectivity, accuracy, precision, linearity, LOD, LOQ, ruggedness, and robustness.The parameters need to be calculated by assay methods.This paper try to give some information above these methods base on someliteratures (USP 23rd, WHO, journal, etc).
Key words : Validation method, Parameter, Assay and calculation methods.VALIDASI METODA ANALISIS
Validasi metoda analisis adalah sebagai persen perolehan kembali
suatu tindakan penilaian terhadap (recovery) analit yang ditambahkan.
parameter tertentu, berdasarkan Kecermatan hasil analis sangat ter-
percobaan laboratorium, untuk mem- gantung kepada sebaran galat siste-
buktikan bahwa parameter tersebut matik di dalam keseluruhan tahapan
memenuhi persyaratan untuk peng- analisis. Oleh karena itu untuk men-
PARAMETER PENAMPILAN ANALISIS
Beberapa parameter analisis suhu, dan pelaksanaannya yang
yang harus dipertimbangkan dalam cermat, taat asas sesuai prosedur. 1. Kecermatan (accuracy)
(spiked-placebo recovery) atau metode
penambahan baku (standard addition
Kecermatan adalah ukuran yang method). Dalam metode simulasi, se-
menunjukkan derajat kedekatan hasil jumlah analit bahan murni (senyawa
REVIEW ARTIKEL
pembanding kimia CRM atau SRM) analit yang ditambahkan tadi dapat
ditambahkan ke dalam campuran ditemukan.
(plasebo) lalu campuran tersebut tergantung kepada konsentrasi analit
dianalisis dan hasilnya dibandingkan dalam matriks sampel dan pada
dengan kadar analit yang ditam- keseksamaan metode (RSD). Vander-
bahkan (kadar yang sebenarnya). wielen, dkk menyatakan bahwa se-
Dalam metode penambahan baku, lisih kadar pada berbagai penentuan
sampel dianalisis lalu sejumlah ter- (X ) harus 5% atau kurang pada
tentu analit yang diperiksa ditam- setiap konsentrasi analit pada mana
bahkan ke dalam sampel dicampur prosedur dilakukan. Harga rata-rata
dan dianalisis lagi. Selisih kedua hasil selisih secara statistik harus 1,5% atau
dibandingkan dengan kadar yang kurang. Kriteria tersebut dinyatakan
sebenarnya (hasil yang diharapkan). secara matematik sebagai berikut:
Tetapi bila tidak memungkinkan X = hasil analisis
membuat sampel plasebo karena X = hasil yang sebenarnya
matriksnya tidak diketahui seperti I = nilai t pada tabel t’ student pada
litnya berupa suatu senyawa endo- S = simpangan baku relatif dari
pada kultur kalus, maka dapat di- n = jumlah sampel yang dianalisis
dengan menambahkan sejumlah penambahan baku dapat dihitung
analit dengan konsentrasi tertentu sebagai berikut:
REVIEW ARTIKEL
S = kadar analit yang ditambahkan Analit pd matrik
% Perolehan kembali = x 100 0,000.01 (100 ppb)
C = konsentrasi total sampel yang 0,000.000.1 (1 ppb)
C* = konsentrasi analit yang di- Contoh perhitungan:
Perolehan kembali Analit
Pada metode penambahan baku, Dianggap bobot tiap tablet 175 mg.
lagi. Metode ini tidak dapat diguna- Penimbangan 20 tablet : 20 x 175 mg
kan jika penambahan analit dapat = 3500 mg.
analit yang ditambahkan menyebab- Komposisi tablet tdd :
pH atau kapasitas dapar, dll. Kriteria Zat aktif : 20 x 7,5 mg = 150 mg
Pada percobaan penetapan ke- 3500 mg – 150 mg = 3350 mg
cermatan, sedikitnya lima sampel Penimbangan serbuk plasebo:
yang mengandung analit dan plaseo 3.364,791 mg ditambahkan dengan
yang harus disiapkan dengan kadar Meloksikam: 151,043 mg = 3.515,834
Persen perolehan kembali seha- Meloksikam yg ditambahkan:
rusnya tidak melebihi nilai presisi 151,043 x 99,34% = 150,046 mg REVIEW ARTIKEL PEROLEHAN KEMBALI 80, 100
Perbandingan yang digunakan untuk 99,34 % = 29,929 mg, larutkan dalam
spike placebo : baku yang ditambah- metanol 100 ml metanol. Pipet 5 ml
Terdiri dari serbuk plasebo = 70/100 Contoh perhitungan % Perolehan
serbuk plasebo = 2,24/150,05 x 1712875 + 1718115
Penimbangan baku : 9,664 mg x 99,34 1715495 + 3282,9347
= 3,234 mg (C )
Terdiri dari serbuk plasebo = 70/100 53,215 mg
serbuk plasebo = 2,80 /150,05 0,96 mg (C* )
% Baku = 30/100 x 4 mg = 1,2 mg Dalam 53,215 mg serbuk plasebo
Penimbangan baku : 24,315 mg x terdapat meloksikam sebanyak :
metanol 100 ml metanol. Pipet 5 ml 53,215 / 3515,834 x 150,046 mg = 2,271
serbuk plasebo = 3,36 /150,05 3,234 – 2,271 x 100 % = 100,31 %
REVIEW ARTIKEL METODE SPIKED PLACEBO RE- Rata rata luas puncak piroksikam :
79,615 mg (99,34%) meloksikam ! Kadar meloksikam =
labu tentukur 200ml. Larutkan dalam 1,3499211 - 0,01700 x 50 = 3,852mg
metanol. Ultrasonik selama 30 menit. 0,0173 1000
Pipet 2, 4, 6, 10 dan 15 ml larutan ! 92,053 mg mengandung
2 ml larutan baku dalam. Tambahkan 92,053 x 150,046 = 3,92857 mg
2. Keseksamaan (precision)
Persamaan regresi : y = 0,0173 x + suaian antara hasil uji individual,
Rata rata luas puncak meloksikam : sampel-sampel yang diambil dari
Tabel 1. Hasil pengukuran kurva kalibrasi meloksikam menggunakan baku dalam REVIEW ARTIKEL
Keseksamaan diukur sebagai dengan menurunnya konsentrasi
simpangan baku atau simpangan analit. Pada kadar 1% atau lebih,
baku relatif (koefisien variasi). Ke- standar deviasi relatif antara labo-
seksamaan dapat dinyatakan sebagai ratorium adalah sekitar 2,5% ada
keterulangan (repeatability) atau pada satu per seribu adalah 5%. Pada
ketertiruan (reproducibility). Keter- kadar satu per sejuta (ppm) RSDnya
ulangan adalah keseksamaan metode adalah 16%, dan pada kadar part per
jika dilakukan berulang kali oleh bilion (ppb) adalah 32%. Pada me-
analis yang sama pada kondisi sama tode yang sangat kritis, secara umum
dan dalam interval waktu yang diterima bahwa RSD harus lebih dari
pendek. Keterulangan dinilai melalui 2%.
kap terhadap sampel-sampel identik fungsi penetapan kadar pada rentang
yang terpisah dari batch yang sama, yang dapat diterima menurut De-
jadi memberikan ukuran keseksama- besis et. al. pada analisa mengguna-
an pada kondisi yang normal. Keter- kan metode HPLC akan digunakan
tiruan adalah keseksamaan metode ketentuan presisi berikut: (lihat tabel
jika dikerjakan pada kondisi yang 2 di sebelah).
dalam laboratorium-laboratorium campuran dan bahan sisa pada artikel
yang berbeda menggunakan pera- obat, formula berikut ini harus di-
latan, pereaksi, pelarut, dan analis gunakan untuk menentukan metode
yang berbeda pula. Analis dilakukan ketertiruan yang tepat (interlabo-
terhadap sampel-sampel yang di- ratorium).
duga identik yang dicuplik dari batch
dilakukan dalam laboratorium yang dan untuk keterulangan :
beda. Kriteria seksama diberikan jika c = konsentrasi analit sebagai fraksi
sangat fleksibel tergantung pada dengan cara sebagai berikut:
konsentrasi analit yang diperiksa, 1. Hasil analisis adalah x , x , x , x
REVIEW ARTIKEL Tabel 2. Rentang maksimum yang diperbolehkan (Perhitungan dibuat berdasarkan atas kepercayaan 99%).
yang homogen. Sebaiknya kesek- Standar 1000 ppm
sebenarnya yaitu berupa campuran - Timbang 50,0 mg tetrasiklin HCl.
harus disiapkan sampel untuk meng- - Pipet 5,0 ml larutan diatas. Ma-
Contoh uji homogenitas
- Timbang 25,0 mg tetrasiklin HCl. dengan kecepatan alir 1,0 ml/menit
Masukan kedalam labu ukur 50,0 dan panjang gelombang 360 nm. REVIEW ARTIKEL Tabel 3. Homogenitas dari Tetrasiklin HCl Contoh perhitungan uji keseksama- an (presisi)
20,0; 30,0 mg masing-masing ma- - Suntikan 20 µl larutan uji pada
an berturut-turut sebesar 400, 500 Presisi dilakukan pada sediaan
- Larutkan dengan air sampai 50,0 konsentrasi 80 %, 100 %, 120 % kadar
- Suntikkan µl larutan baku pada enam kali penimbangan yang dilaku-
- Timbang serbuk obat Tetrasiklin dapat dilihat pada tabel-tabel berikut
REVIEW ARTIKEL Tabel 4. Presisi Tetrasiklin 80 %
SD < ( Syarat kadar terbesar – terkecil ) = 3,33
Tabel 5. Presisi Tetrasiklin HCl 100 %
SD < ( Syarat kadar terbesar – terkecil ) = 3,33
Tabel 6. Presisi Tetrasiklin HCl 120 %
SD < ( Syarat kadar terbesar – terkecil ) = 3,33
REVIEW ARTIKEL Tabel 7. Presisi Serbuk Obat Tetrasiklin HCl 80 %
SD < ( Syarat kadar terbesar – terkecil ) = 3,33
Tabel 8. Presisi Serbuk Obat Tetrasiklin HCl 100 %
SD < ( Syarat kadar terbesar – terkecil ) = 3,33
Tabel 9. Presisi Serbuk Obat Tetrasiklin HCl 120 %
SD < ( Syarat kadar terbesar – terkecil ) = 3,33
REVIEW ARTIKEL Tabel 10. Persisi Serbuk Obat Tetrasiklin HCl 80 %
SD < ( Syarat kadar terbesar – terkecil ) = 3,33
3. Selektivitas (Spesifisitas)
pakan selisih dari hasil uji keduanya.
suatu metode adalah kemampuannya dapat diidentifikasi atau tidak dapat
yang hanya mengukur zat tertentu diperoleh, maka selektivitas dapat
saja secara cermat dan seksama ditunjukkan dengan cara menga-
dengan adanya komponen lain yang nalisis sampel yang mengandung
mungkin ada dalam matriks sampel. cemaran atau hasil uji urai dengan
Selektivitas seringkali dapat dinyata- metode yang hendak diuji lalu diban-
kan sebagai derajat penyimpangan dingkan dengan metode lain untuk
(degree of bias) metode yang dilakukan pengujian kemurnian seperti kroma-
terhadap sampel yang mengandung tografi, analisis kelarutan fase, dan
bahan yang ditambahkan berupa Differential Scanning Calorimetry.
cemaran, hasil urai, senyawa sejenis, Derajat kesesuaian kedua hasil ana-
senyawa asing lainnya, dan diban- lisis tersebut merupakan ukuran
dingkan terhadap hasil analisis sam- selektivitas. Pada metode analisis
pel yang tidak mengandung bahan yang melibatkan kromatografi, selek-
Selektivitas metode ditentukan Cara kerja :
lisis sampel yang mengandung cema- yang akan diuji harus ditentuka dulu
ran, hasil urai, senyawa sejenis, se- panjang gelombang maksimum.
nyawa asing lainnya atau pembawa Dalam hal ini larutan tetrasiklin HCl
plasebo dengan hasil analisis sampel mempunyai panjang gelombang
tanpa penambahan bahan-bahan tadi. maksimum 360 nm. Selanjutnya
REVIEW ARTIKEL
dibuat larutan baku, larutan uji dan matik yang baik, proporsional ter-
a. Pembuatan larutan baku tetra- sampel. Rentang metode adalah
- Timbang 25,0 mg baku Tetrasiklin tertinggi analit yang sudah ditun-
HCl, masukan kedalam labu ukur jukkan dapat ditetapkan dengan
- Larutkan dengan air sampai 50,0 linearitas yang dapat diterima.
b. Pembuatan larutan uji tetrasiklin sarkan persamaan matematik data
- Timbang 100,0 mg serbuk obat dalam sampel dengan berbagai kon-
tetrasiklin HCl, masukan kedalam sentrasi analit. Perlakuan matematik
- Larutkan dengan air sampai 100,0 melalui persamaan garis lurus
- Saring dengan kertas saring tara hasil analisis terhadap konsen-
Durapore membrane filter 0,45 trasi analit. Dalam beberapa kasus,
- Suntikan 20 µl larutan uji pada porsional antara hasil pengukuran
HPLC. Amati puncaknya pada dengan konsentrasi analit, data yang
Hasil kromatogram Tetrasiklin HCl analisis regresinya.
jukkan waktu retensi yang sama dan seri larutan yang berbeda konsen-
pada daerah sekitar waktu retensi trasinya antara 50 – 150% kadar analit
tetrasiklin tersebut tidak boleh ada dalam sampel. Di dalam pustaka,
gangguan yang dapat dilihat dari sering ditemukan rentang konsen-
4. Linearitas dan Rentang
metode analisis yang memberikan bungan linier digunakan koefisien
respon yang secara langsung atau korelasi r pada analisis regresi linier
dengan bantuan transformasi mate- Y = a + bX. Hubungan linier yang
REVIEW ARTIKEL
ideal dicapai jika nilai b = 0 dan Standar 1 :
garis. Sedangkan nilai a menun- Masukan kedalam labu ukur 10,0 ml.
jukkan kepekaan analisis terutama Tambahkan air sampai 10,0 ml,
instrumen yang digunakan. Param- kocok.
eter lain yang harus dihitung adalah Standar 2 :
Dengan menggunakan kalkulator Masukkan ke dalam labu ukur 25,0
atau perangkat lunak komputer, ml. Tambahkan air sampai 25,0 ml,
semua perhitungan matematik ter- kocok.
Vx = koefisien variasi dari fungsi Tambahkan air sampai 10,0 ml,
Contoh penentuan linearitas Cara kerja :
a. - Timbang baku tetrasiklin HCl Standar 9 : Larutan baku B2
(B1, B2, B3) masing-masing Standar 10 : Larutan baku B3
Masukkan kedalam labu ukur dengan standar 10 pada HPLC pada
- Larutkan dengan air sampai ml/menit. Hubungan linear antara
b. - Timbang baku Tetrasiklin HCl siklin HCl dalam pelarut air pada 10
(B4, B5) masing-masing sebe- perbedaan tingkat konsentrasi antara
sar 30,0; 35,0 mg. Masukkan 100 – 1000 ppm ditunjukkan pada
- Larutkan dengan air sampai menggunakan model y = ax + b dapat
REVIEW ARTIKEL Tabel 11. Linearitas dari Tetrasiklin HCl 5. Batas Deteksi dan Batas Kuan- kan instrumen atau tidak. Pada
Batas deteksi adalah jumlah ter- dengan mendeteksi analit dalam
kecil analit dalam sampel yang dapat sampel pada pengenceran bertingkat.
dideteksi yang masih memberikan Pada analisis instrumen batas deteksi
respon signifikan dibandingkan dapat dihitung dengan mengukur
dengan blangko. Batas deteksi me- respon blangko beberapa kali lalu
rupakan parameter uji batas. Batas dihitung simpangan baku respon
kuantitasi merupakan parameter blangko dan formula di bawah ini
pada analisis renik dan diartikan dapat digunakan untuk perhitungan
metode berbeda-beda tergantung k = 3 untuk batas deteksi atau 10
REVIEW ARTIKEL
S = simpangan baku respon analitik a. Batas deteksi (Q)
dapat dihitung secara statistik b. Batas kuantitasi (Q)
Perhitungan LOD dan LOQ Tabel 12. Hasil pengukuran Kurva Kalibrasi Meloksikam
Persamaan regresi ; y = 26569,95 x – 3282,9347
REVIEW ARTIKEL
Y didapat dari pers regresi, misalnya: 6. Ketangguhan metode (rugged- ness)
S (y/x)2 = Variasi variabel respon (y), sama dalam berbagai kondisi uji nor-
didapat dari data-data yang dekat mal, seperti laboratorium, analisis,
atau lingkungan kerja pada hasil uji.
= 2,19 µg/ml yang berbeda, dan lingkungan yang
Cara lain untuk menentukan sedur dan parameter uji yang sama.
batas deteksi dan kuantitasi adalah Derajat ketertiruan hasil uji kemu-
melalui penentuan rasio S/N (signal dian ditentukan sebagai fungsi dari
to noise ratio). Nilai simpangan baku variabel penentuan. Ketertiruan
blanko ditentukan dengan cara dapat dibandingkan terhadap kesek-
menghitung tinggi derau pada peng- samaan penentuan di bawah kondisi
ukuran blanko sebanyak 20 kali pada normal untuk mendapatkan ukuran
titik analit memberikan respon. Sim- ketangguhan metode. Perhitung-
pangan baku blanko juga dihitung annya dilakukan secara statistik
dari tinggi derau puncak ke puncak, menggunakan ANOVA pada kajian
jika diambil dari tinggi puncak kolaboratif yang disusun oleh
cak derau bawah saja (puncak negatif) 7. Kekuatan (Robustness) REVIEW ARTIKEL
metodologi yang kecil dan terus bergantung pada tipe prosedur ana-
menerus dan mengevaluasi respon litik. Metode yang digunakan untuk
analitik dan efek presisi dan akurasi. pemeriksaan produk farmasetika
Sebagai contoh, perubahan yang di- dapat diklasifikasikan seperti di
butuhkan untuk menunjukkan keku- bawah ini :
atan prosedur HPLC dapat mencakup ! Kategori I : metode analitikal un-
bahan temperatur kolom (± 2 - 3° C).
Identifikasi sekurang-kurangnya ! Kategori II : Metode analitik untuk
yang telah disebutkan pada peme- ! Kategori III : Metode analitik ini
Untuk menentukan efek peru- parameter analitik yang biasanya
bahan A, banding rata-rata hasil (#1 diperlukan untuk masing-masing
+ #2)/2 dengan (#3 + #4)/2, Untuk kategori.
#3)/2 dengan (#2 +#4)/2 dan sete- Tes SST (system suitability tests)
SELEKSI PARAMETER ANALITIK
Parameter analitik yang diper- suatu kondisi tertentu. Untuk
lukan untuk validasi dapat bervariasi mengetahui apakah metode tadi
REVIEW ARTIKEL Tabel 13. Parameter analitik yang harus dipertimbangkan untuk tipe prosedur analitik yang berbeda
* mungkin dibutuhkan, bergantung pada sifat tes yang spesifik.
masih dapat dipakai, seyogyanya Fabre. H. et.al., Assay validation for
khusus untuk kromatografi param- Garfield, F.M. Quality Assurance
eter tailing factor dan column effi-ciency/ plate count juga diuji. DAFTAR PUSTAKA
Pharmaceutical and Biomedical Indrayanto G, Seminar Sehari Instru-
methodes to the compendia and Siregar, Mirawati., Penetapan Kadar
REVIEW ARTIKEL
Departemen Farmasi FMIPA-UI, Validation of Compendial Methods.
More About Tiki Cat Human Grade All formulas are manufactured in a human-grade factory and are truly human-grade quality. All products are made with whole meat from preferred, premium portions of seafood that are left whole and intact verses traditional meatloaf or other mystery meat pates. All meat ingredients are called out in the primary flavor names without mystery or unnamed “
Adverse Oral and Dental Effects of Medications Case Western Reserve University School of Medicine Associate Clinical Professor of Pharmacy Practice * The author wishes to thank and acknowledge Wendy Gesaman and Sandy Discuss the various categories of adverse dental and oral effects of Provide specific examples of drugs that are associated with corresponding Describe the mechanisms by which d